KARAKTERISTIK ORGANISASI
Tiap organisasi mempunyai elemen yang umum juga mempunyai karakteristik yang umum. Di antara karakteristik tersebut adalah bersifat dinamis, mempunyai tujuan dan struktur.
1. Dinamis
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus-menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyusuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut. Sifat dinamis yang pertama kalinya disebabkan karena :
a. adanya perubahan ekonomi dalam lingkungannya. karena suatu organisasi memerlukan sumber keuangan untuk melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu kondisi ekonomi mempengaruhi secara tajam pada kehidupan organisasi. Uang yang tersedia, sumber yang digunakan sebagai bahan mentah, biaya pekerja atau karyawan, semuanya memainkan peranan yang penting dalam pengembangan organisasi.
b. Faktor kedua yang menjadikan organisasi bersifat dinamis adalah perubahan pasaran. Kebanyakan organisasi pasarannya adalah hasil produksi atau pelayanan. Karena pasaran itu tergantung kepada langganan yang menggunakannya maka organisasi harus sensitif terhadap perubahan sikap langganannya. Misalnya bila pemasaran mengalami kemunduran maka ini akan membawa perubahan dalam jumlah produksi yang harus dikurangi begitu juga kalau keadaan sebaliknya. Contoh : bila tenga guru tidak banyak lagi dibutuhkan oleh sekolah-sekolah maka lembaga pendidikan guru harus mengurangi menerima calon guru yang akan dihasilkannya.
c. Faktor ketiga yang juga menjadikan organisasi bersifat dinamis adalah perubahan kondisi sosial. Karena semua organisasi tergantung pada bakat dan inisiatif manusia maka organisasi mesti tetap dinamis untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi sosial. Jika kondisi sosial berubah organisasi juga harus berubah.
d. Factor terakhir adalah perubahan teknologi. Perubahan teknologi yang terjadi dalam masyarakat akan memberikan dampak pada organisasi. Misalnya kalau dalam masyarakat sudah banyak tersedia mesin alat produksi yang baru yang dapat lebih menghemat biaya dan tenaga maka organisasi hendaknya berusaha untuk dapat menggunakan teknologi tersebut demi untuk efisiensi organisasinya.
2. Memerlukan informasi
Suatu organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Tanpa informasi organisasi tidak dapat jalan. Dengan adanya informasi bahan mentah dapat diolah menjadi hasil produksi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Begitu juga sebaliknya dengan tidak adanya informasi suatu informasi dapat macet atau mati sama sekali.
Untuk mendapat informasi kita harus melalui proses komunikasi. Tanpa komunikasi tidak mungkin kita mendapatkan informasi. Oleh karena itu komunikasi memegang peranan penting dalam organisasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi organisasi. Informasi yang dibutuhkan ini baik dalam organisasi sendiri maupun dari luar organisasi.
3. Mempunyai Tujuan
Organisasi adalah merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu organisasi harus mempunyai tujuan sendiri-sendiri.
Tujuan organisasi hendaknya dihayati oleh seluruh anggota organisasi sehingga setiap anggota dapat diharapkan mendukung pencapaian tujuan organisasi melalui partisipasi mereka secara individual.
4. Terstruktur
Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi. Hal ini dinamakan struktur organisasi.
Tiap organisasi mempunyai satu struktur. Beberapa dari organisasi mempunyai batas yang tajam dan struktur yang kompleks sedangkan yang lainnya mempunyai batas yang agak longgar dan struturnya sederhana.
Struktur menjadikan organisasi membakukan prosedur kerja yang berhubungan dengan proses produksi. Biasanya suatu organisasi mengembangkan suatu struktur yang membantu organisasi mengotrol dirnya sendiri. Ada empat hal yang umum dipunyai oleh organisasi yaitu sumber daya manusia, keterampilan, energi, dan lingkungan.
a) Tiap organisasi mempunyai sumberdaya manusia. Manusialah yang mengolah organisasi, yang mengerjakan tugas-tugas organisasi dan manusia jugalah yang memberikan pengetahuan yang organisasi gunakan untuk bertumbuh dan berkembang. Walaupun akhir-akhir ini beberapa organisasi telah berkembang dengan pesat dengan menggunakan teknologi modern namun, peranan manusia tidak dapat seluruhnya digantikan dengan mesin atau teknologi. Misalnya dalam proses pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Walaupun sudah ada pengelola informasi dengan menggunakan komputer namun yang mempertimbangkan dan memutuskan keputusan yang diambil adalah manusia. Komputer itu sendiripun untuk berfungsi juga tergantung pada tangan manusia. tidak mungkin dia memberikan informasi kalau tidak dioperasikan oleh tangan manusia. Begitu juga halnya dengan pekerjaan organisasi yang lain yang menggunakan mesin, tanpa adanya tangan manusia untuk mengatur mesin tidak akan bekerja.
b) Selain dari sumber daya manusia yang dipunyai organisasi, organisasi juga harus mempunyai keterampilan tertentu. Keterampilan inilah yang akan digunakan organisasi untuk memproses masukan menjadi hasil produksi. Dari jenis keterampilan inilah orang akan dapat membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Misalnya suatu organisasi yang mempunyai keterampilan mengolah kayu menjadi perabot, maka jadilah organisasi tersebut menjadi organisasi perabot. Keterampilan adalah mutlak dipunyai suatu organisasi.
c) Hal lain yang perlu juga dipunyai oleh organisasi adalah energi. Seperti halnya manusia, organisasi juga memerlukan energi yang memungkinkannya berfungsi secara efektif. Energy ini diperoleh dari anggota organisasi.
d) Hal terakhir yang dipunyai oleh organisasi adalh lingkungan. Lingkungan berupa alam sekitar, tekanan politik, ekonomi, dan teknologi. Lingkungan tersebut banyak sedikitnya akan mempengaruhi organisasi.
TEORI ORGANISASI
Ø Teori hubungan manusia
Manusia sebagai anggota organisasi adalah merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlibat dalam tingkah laku organisasi. Misalnya anggota organisasi yang memutuskan apa peranan yang akan dilakukannya. Tanpa manusia organisasi tidak aka ada oleh karena itu faktor manusia dalam organisasi haruslah mendapat perhatian dan tidak dapat diabaikan seperti halnya teori klasik.
ü Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi.
ü Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya.
ü Teori hubungan manusia ini diperkenalkan oleh Barnar 1938, Mayo 1933, Roethlisherger dan Dichson 1936. Inilah permulaan hubungan manusia menolak prinsip teori structural klasik dan menentang pandangan yang melanis terhadap organisasi yang tidak sensitif terhadap kebutuhan sosial anggota organisasi.
Perpindahan dari teori klasik kepada teori hubungan manusia, adalah merupakan pertukaran paradigm utama, kedua teori ini sangat berbeda satu sama lain dan menekankan pada variable yang berbeda.
Teori hubungan manusia sanggup bersaing secara efektif dengan teori klasik dan membuat kelogisannya secara luas melalui bukti-bukti yang diberikan melalui eksperimen yang dilakukan Mayo, Roethlisherger dan Dickson. Eksperimen berikutnya dimulai tahun 1928 yang dirancang untuk menyelidiki efek perasaan pekerja tentang diri mereka, pekerjaannya, dan penampilan mereka pada kerja kelompok. Studi terakhir, peneliti mencatat aktifitas pekerja untuk menentukan pengaruh social pada tingkah laku pekerja. Misalnya mencatat mencatat berapa kerja sama secarav spontan. Ada tiga aplikasi kunci dari studi ini yang tampaknya memberikan dasar lagi pengembangan teori hubungan manusia, sebagai suatu perspektif pilihan terhadap teori klasik untuk mempelajari organisasi maupun mempelajari komunikasi organisasi.
1) Pengaruh peneliti kepada produksi pekerja dalam penelitian cahaya, mulai menunjukan pengaruh komunikasi manusia terhadap tingkah laku anggota organisasi.
2) Pengaruh positif dari individu kepada pekerja mengharapkan kepada identifikasi mengenai komunikasi upward atau komunikasi dari bawah kepada atasan dan likakan dari pekerja kepada supervisor sebagai aktifitas organisasi yang berguna.
3) Penemuan norma-norma sosial bagi pekerja mengarahkan identifikasi mengenai adanya pengaruh channel informasi dari komunikasi pada anggota komunikasi.
Inilah 3 aplikasi dari studi Hawthorne yang menyebabkan ahli teori dan praktik organisasi mempertanyakan teori klasik mengenai organisasi. Teori klasik tidak memperhitungkan pengaruh factor social kepada penampilan organisasi. Teori hubungan manusia mengembangkannya dengan teori klasik karena dasar asumsinya berbeda mengenai organisasi dan anggota organisasi.
McGregots mengemukakan teori X dan Y dalam gaya manajemen, dia membuat teori X dan Y sebagai filosofi hakikat manusia yang sama sekali bertentangan. Teori ini mengemukakan cara organisasi bekerja. Teori X yang mewakili teori klasik memandang pekerja berdasarkan 3 asumsi utama.
a) Umumnya orang mempunyai pembawaan bahwa merasa tidak suka pada pekerjaan dan berusaha menghindarkan pekerjaan itu sedapat mungkin. Asumsi ini menunjukkan bahwa menunjukan bahwa pekerja pada dasarnya malas, tidak bertanggung jawab dan tidak dapat bertanggung jawab.
b) Karena sudah sifat manusia tidak suka bekerja, maka orang harus dipaksa, dikontrol, diarahkan, diancam, dengan hukuman menjadikan usaha mereka tetap untuk mencapai tujuan organisasi.
c) Asumsi ini menunjukkan bahwa pekerja tidak ingin melatih rasa tanggung jawab dan suka diberi tahu apa yang akan dilakukan oleh supervisor mereka.
Dari asumsi di atas kelihatan bahwa teori X tidaklah memberikan gambaran yang menyenangkan tentang manusia. teori ini menunjukkan bahwa manusia tidak bertanggung jawab.
Teori Y mewakili prespektif teori hubungan manusia mengenai pekerja. Ada enam anggapan dasar dari teori Y ini semuanya berbeda dengan anggapan dasar teori X. anggapan dasar tersebut adalah :
a. Rata-rata manusia tidaklah mempunyai pembawaan tidak suka bekerja. Tetapi tergantung pada kondisi yang dapat dikontrol. Pekerjaan mungkin merupakan sumber kepuasan atau mungkin juga sebagai sumber hukuman. Asumsi ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kapasitas untuk bekerja keras.
b. Kontrol dari luar, asumsi ini menyarankan bahwa kunci penampilan pekerja terletak pada tingkat komitmen terhadap suatu pekerjaan dari pada control pengelola.
c. Komitmen terhadap tujuan adalah satu fungsi dari ganjaran yang dihubungkan dengan pencapaian mereka. Asumsi ini menunjukkan hubungan antara aktualisasi diri dan komitmen pekerja.
d. Rata-rata manusia belajar dibawah kondisi yang pantas, tidak hanya menerima tetapi juga mencari rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab adalah sifat manusia yang dapat dibentuk dengan cara pimpinan mau berkomunikasi dengan pekerjanya.
e. Kapasitas untuk melatih tingkat imajinasi yang relatif tinggi, cerdas, kreaktif dalam pemecahan masaalah organisasi didistribusikan secara luas dan tidak sempit kepada seluruh pekerja.
f. Di bawah kondisi kehidupan industry modern, potensi intelektual pada anggotanya.
Teori Y tentu saja mengangkat pandangan tentang hakikat manusia tidak sama dengan teori X. asumsi Y mengenal manusia sebagai individu yang matang, bertanggung jawab, yang berpartisipasi secara aktif dalam aktivitas organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar